Aku dan Masa Depan

Aku dan Masa Depan

Kita tak tahu sampai kapan dapat HGB (Hak Guna Bumi), begitu pula aku. Ok, anggap saja aku hidup sampai angka 60, atau 70, maka aku berharap tidak sakit-sakitan (meskipun punya asuransi), maka cita-cita yang belum terwujud adalah: mendirikan Taman Baca di desa, mengajarai anak-anak muda menulis, mengajak ibu-ibu menggunakan waktu kosongnya untuk bergerak mengerjakan apa saja, misal: membatik, atau menabuh gamelan? Ahhh itu mimpi panjang di sisa usia.

Saya punya tanah kebun seluas 3.000 meter di kawasan Purwosari, sekarang sedang saya bangun rumah induk. Rasanya disana saya ingin menghabiskan sisa usia sembari menanti buah durian jatuh (serius, ada 7 pohon durian disitu). Rencana sih, di lokasi itu ingin dibuat worksop apa saja, taman baca, dan berkebun atau mendirikan pondok-pondok untuk teman-teman yang bosan dengan rutinitas kota dan asap knalpot.

Dengan jatah hidup yang sedikit ini, meskipun saya masih merasa 23 tahun (sembari gemes menghitung jumlah kerutan di wajah), saya ingin hidup santai tanpa dikejar waktu di desa itu. Menikmati udara dan oksigen yang berlimpah, menulis sebanyak-banyaknya, menunggu kunjungan teman-teman untuk memasak bersama, membaca puisi, atau membatik ditemani kicau burung. Sesekali ke kota, bertemu para pelaku bisnis dan pegiat kota Surabaya, lalu tertawa bersama-sama. Sederhana kan ?