About Me
Aku bisa menikmati musik dangdut yang lucu dan seronok, tapi juga bisa khidmad mendengarkan Chopin. Aku bisa larut dalam irama jazz yang apresiatif tapi juga bisa menitikkan air mata saat mendengarkan Ladrang Asmorondono. Aku juga bisa berjingkrak-jingkrak dalam irama music disco, tapi aku bisa menari Srimpi dengan penuh perasaan.
Aku belajar dari siapapun, pada apapun dan saat kapanpun. Bahkan sekarang di usiaku yang lewat setengah abad, aku masih terus belajar. Kita tak pernah sempurna, selalu ada kekurangan meski kita berusaha keras, karena itu belajar adalah tugas tanpa akhir. Kadang aku malah belajar dari anak-anakku, pun dari anak-anak muda disekelilingku.
Aku tak pernah menyesal terlalu lama terhadap kehilangan apapun. Karena aku yakin, semua hal terjadi karena alasan tertentu. Orang-orang dan hal-hal, datang dan pergi untuk alasan tertentu, dan memiliki waktunya sendiri. Selalu ada hikmah dari sebuah peristiwa, pilihan kita hanya ada dua: meratap dan menyesali, atau melupakan dan mencari yang baru dengan semangat lebih baik.
Aku tidak dibesarkan dalam keadaan yang serba menyenangkan. Tidak, semuanya serba pas, dan penuh larangan. Aku mencari jati diriku sendiri, aku mencetak jalanku sendiri hingga aku menemukan kenyataan bahwa hal terbaik dalam hidup ini adalah mensyukuri setiap keping kehidupan yang akhirnya terangkai menjadi diri kita yang sekarang. Aku mencari pekerjaanku sendiri, mencari agamaku sendiri, dan pergi ke Surabaya dalam keadaan tidak tahu harus kemana, mencari siapa. Ketidakcukupan itu melahirkan rasa terimakasih yang besar kepada alam semesta dan kehidupan, atas sekecil apapun perolehan hari ini.