Menjual bisnis pariwisata itu harus disesuaikan dengan usia dan kebutuhan. “Jika sasarannya adalah generasi milenial, sebaiknya pakai trip advisor minded. Mereka lebih suka diberi alternatif perjalanan wisata yang seru, tidak selalu yang mahal,” saran Wina Bojonegoro, Praktisi Pariwisata saat menjadi pembicara Seminar Public Speaking di Itech City, ITC Mega Grosir, Selasa (27/11).
Pemilik Padma Tour ini mengatakan, kalangan milenial lebih percaya testimoni di sosial media daripada iklan atau promo. Tak heran jika banyak pelaku bisnis pariwisata yang minta testimoni dari pelanggannya dan meng-up load di sosial media.
Diakui bahwa saat ini pemasaran online lebih diminati daripada sekedar menyebar brosur. Hampir 90% penjualan bisnis pariwisata diperoleh lewat online. Pelaku bisnisnya juga makin menjamur. Itu sebabnya, kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan untuk memikat pelanggan.
Lain halnya dengan pelanggan dari generasi X atau kalangan mapan. “Mereka ini termasuk kalangan yang jarang nawar. Pokoknya kalau ada teman yang kasih rekomendasi bagus, biasanya langsung oke. Kalau berhadapan dengan kalangan ini sebaiknya kita harus banyak mendengar dan berusaha memenuhi permintaannya. Saya pernah dapat klien dimana kita terpaksa bolak balik hanya karena klien itu ketinggalan stick golf-nya,” kata Wina.
Ditambahkan bahwa Indonesia ini merupakan negara yang kaya akan potensi wisata. Satu persatu potensi wisata itu bermunculan dan mulai banyak diminati. Itu sebabnya dia sangat terbantu dengan banyaknya pelaku usaha pariwisata yang makin kreatif dalam menggali potensi dan mengembangkan pariwisata di Indonesia.
Dalam seminar yang mengambil tema ‘Berani Bicara Tentang Indahnya Indonesia’ itu digagas oleh Insan Pariwisata Indonesia (IPI) DPD Jatim 1 dan diikuti tidak kurang dari 40 peserta. Selain Wina Bojonegoro, hadir juga Edwin Fiatiano S.Sos., M.Si, Dosen Prodi Kepariwisataan Fakultas Vokasi Unair.
sumber : kilasjatim.com